Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 09 Oktober 2015

NEW MEDIA & TRENS NEW MEDIA


DEFINISI NEW MEDIA (Media Baru)


Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.


Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif. Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan. Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.




PANDANGAN NEW MEDIA


Pandangan new media dari masyarakat sekitar, karena masyarakat selalu berhubungan dengan adanya new media misalnya internet yang mencakup jejaring sosial, televisi analog,iPhone maupun game. Berikut adalah pandangan masyarakat:


Luasnya jejaring sosial yang bisa menghubungkan semua user di seluruh dunia bisa berkomunikasi dengan mudah.
Kesepian, hal ini yang memicu masyarakat untuk bermain game di internet maupun online jejaring sosial, tetapi dampak negatif dari faktor ini adalah terkadang masyarakat bisa terasingkan dari dunia luar(nyata) karena terlalu fokus pada new media di dunia maya


MANFAAT NEW MEDIA

Bidang Sosial

Dalam bidang ini banyak menyita perhatian masyarakat misalnya saja berbagai macam jejaring sosial yang sekarang di minati masyarakat seperti facebook, twitter, skype, yahoo messenger, my space, hello dll. Dengan menggunakan jejaring sosial ini dengan mudah dapat menjalin komunikasid dengan semua user dibelahan dunia manapun.


Bidang Industri/Dagang

Dalam bidang ini memudahkan bagi siapa pun yang ingin menawarkan/mempromosikan produk tertentu sehingga tidak susah susah untuk membuka toko dan promosi langsung didepan konsumen, melalui new media pedagang dapat mempromosikan produk nya melalui membuka online shop, bisa melalui facebook, twitter atau kaskus.


Bidang Pendidikan

Dalam bidang ini sangat memudahkan bagi pelajar maupun pengajar dalam mendapatkan materi yang di inginkan. Bisa melalui search engine kita bisa mendapatkan segala informasi, atau dengan fasilitas E-book, fasilitas email juga bisa membantu dalan proses mengerjakan tugas atau saling tukar informasi.


Bidang Lowongan Kerja

Dalam bidang ini bagi yang ingin mencari pekerjaan cukup searching di internet lalu mendaftar secara online bahkan bisa mengikuti tes masuk secara online juga, tidak perlu lagi susah payah datang dari kantor ke kantor.




KOMPONEN NEW MEDIA

Komponen dari new media yaitu : Handphone, Internet, dan Komputer. Handphone / Smart Phone dapat dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Smart Phone kita dapat mengakses bebesapa situs jejaring sosial. Internet dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Internet kita dapat mengakses berbagai informasi dimanapun kita berada. Internet memudahkan kita untuk melakukan sebuah interaksi sosial dengan manusia sekitar. Komputer dijadikan sebagai komponen New Media karena computer juga dapat memudahkan kita mendapatkan informasi. Ketiga komponen diatas tidak dapat saling dipisahkan, antara Smart Phone dengan Internetm dan juga Komputer dengan Internet. Ketiganya saling berkaitan dan harus seimbang dalam pemakaiannya.




APLIKASI NEW MEDIA


1. Jejaring Sosial
Contoh aplikasi new media dalam bidang jejaring sosial yaitu facebook, twitter, yahoo messenger, my space, skype dll. Aplikasi ini sangat mudah digunakan bagi masyarakat, fasilitas di jejaring sosial ini adalah bisa updates status, upload photo, video call dll. Kelebihan new media seperti ini adalah biaya murah, cepat dan mudah.


2. Online Shop
Produk produk sekarang dengan mudah bisa dipromosikan melalui online shop yang sudah sangat banyak tersebar didunia maya, masyarakat bisa membuat online shop melalui facebook, twitter, blog, website, ataupun kaskus yang bisa menarik perhatian konsumen secara cepat.


3. Informasi/Pendidikan
Untuk mencari segala informasi maupun berita yang terkini, dengan adanya new media yaitu biasa menggunakan aplikasi seperti wikipedia, google, televisi analog ataupun website website lain nya.




Beberapa contoh aplikasi didalam internet yang mengembangkan new media, yaitu:
Google, altavista, yahoo dan website sejenisnya yang merupakan aplikasi pencarian sejumlah kata yang terdapat didalam website untuk mencari berita.
CNN, BBC, detik, okezone dan berbagai website sejenisnya yang dibuat untuk memberikan berita secara cepat sebagai pengganti koran/majalah.
Youtube, seleb.tv, metacave dan website sejenisnya yang menyediakan layanan membagikan video atau menampilkannya sebagai sarana hiburan dan berita secara audio visual.
Twitter, facebook, friendster dan website sejenisnya yang menyediakan layanan mini blog dan social network sebagai sarana komunikasi langsung yang sengaja dibagikan kepata publik.
BSE, e-dukasi.net, ilmukomputer,com yang menyediakan layanan pendidikan secara online berupa pembahasan-pembahasan materi pendidikan dan ada yang menyediakan buku elektronik (e-book), dsb.


konvergensi media

Kata “konvergensi” sering digunakan untuk merujuk ke berbagai proses yang berbeda, sehingga terkadang menimbulkan kebingungan. Konvergensi media adalah penggabungan atau menyatunya saluran-saluran keluar (outlet) komunikasi massa, seperti media cetak, radio, televisi, Internet, bersama dengan teknologi-teknologi portabel dan interaktifnya, melalui berbagai platform presentasi digital.

Dalam perumusan yang lebih sederhana, konvergensi media adalah bergabungnya atau terkombinasinya berbagai jenis media, yang sebelumnya dianggap terpisah dan berbeda (misalnya, komputer, televisi, radio, dan suratkabar), ke dalam sebuah media tunggal.

Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi akhir-akhir ini, khususnya dari munculnya Internet dan digitisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan ”tiga-C” (computing, communication, dan content).

Jika dijabarkan di level perusahaan, maka konvergensi ini menyatukan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang informasi (komputer), jejaring telekomunikasi, dan penyedia konten (penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun TV, radio, musik, film, dan hiburan).

Konvergensi media memungkinkan para profesional di bidang media massa untuk menyampaikan berita dan menghadirkan informasi dan hiburan, dengan menggunakan berbagai macam media.

Komunikasi yang sudah dikonvergensikan menyediakan berbagai macam alat untuk penyampaian berita, dan memungkinkan konsumen untuk memilih tingkat interaktivitasnya, seraya mereka bisa mengarahkan sendiri penyampaian kontennya.

Konvergensi media memungkinkan audiens (khalayak) media massa untuk berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media massa. Audiens sekarang dapat mengontrol kapan, di mana dan bagaimana mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai jenisnya.

Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (online) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian (delivery).

Konvergensi telah terjadi pada dua aspek utama: teknologi dan industri.

Pada aspek teknologi: Konten kreatif telah dikonversikan ke dalam bentuk–bentuk digital standar-industri, untuk disampaikan melalui jejaring pita lebar (broadband) atau tanpa-kabel (wireless), untuk ditampilkan di berbagai komputer atau piranti-piranti seperti-komputer, mulai dari telepon seluler sampai PDA (personal digital assistant), hingga ke alat perekam video digital (DVR, digital video recorder) yang terhubung ke pesawat televisi.

Pada aspek industri: Perusahaan-perusahaan yang melintasi spektrum bisnis, mulai dari perusahaan media ke telekomunikasi sampai teknologi, telah menyatu dan membentuk aliansi-aliansi strategis, untuk mengembangkan model-model bisnis baru, yang dapat meraih keuntungan dari ekspektasi konsumen yang sedang tumbuh terhadap konten media yang disesuaikan dengan permintaan (on-demand).

Sejumlah analis industri memandang, konvergensi media ini menandai memudarnya ”media lama” seperti media cetak dan media siar, serta bangkitnya ”media baru,” yang perkembangannya masih berlangsung dinamis saat ini.


Media Interoperabilitas

Kata "interoperabilitas" terdiri dari 3 kata, yaitu: "inter" yg artinya antar (beberapa hal), "operate" yg artinya bekerja, dan "ability" yg artinya kemampuan/kebisaan. Sehingga kalo digabung menjadi "inter-opera-bility" kira2 artinya menjadi "kemampuan bekerja antar beberapa hal" atau terjemahan bebasnya kira2 "kemampuan saling bekerja sama antar beberapa hal"
Interoperabilitas merupakan kemampuan berbagai ragam sistem untuk bekerja sama dan kemampuan sebuah sistem untuk bekerja atau digunakan oleh sistem lain (Merriam Webster).
Interoperabilitas adalah sebuah kooperasi antar obyek yang berbeda untuk memungkinkan terjadinya pertukaran data/informasi diantara mereka. Model interoperabilitas bisa dalam bentuk kaku (tightly) atau bebas (loosely).
Jadi Interoperabilitas adalah dimana suatu kemampuan berbagai ragam sistem atau aplikasi untuk bekerja sama dan bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya yang berbeda untuk memungkinkan terjadinya pertukaran data/informasi melalui suatu protokol yang disetujui bersama, lewat bermacam-macam jalur komunikasi, biasanya lewat network TCP/IP dan protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML.


Karakteristik


Karakteristik Interoperabilitas berdasarkan level;

Level hardware: bagaimana perbedaan karakteristik (fisis, elektronis) komponen-komponen hardware dijembatani dalam rangka mewujudkan suatu fungsi/tujuan tertentu

Contoh: interaksi antara CPU – RAM – disk àinteroperabilitas diwujudkan dengan cache dan buffer

Level network: bagaimana perbedaan hardware+OS bisa dijembatani, sehingga dua komputer yang berbeda bisa saling berkomunikasi

Pendekatan: protokol, standarisasi

Level software: bagaimana menjembatani perbedaan format data dan bahasa pemrograman

Interoperabilitas data
Interoperabilitas komunikasi aktif (function/procedure calls)

Kamis, 02 Juli 2015

Manusia & Harapan



MANUSIA DAN HARAPAN

Harapan, setiap manusia pasti memiliki harapan untuk kehidupannya, harapan-harapan yang baik pastinya. Manusia yang tidak memiliki harapan dalam hidupnya adalah manusia yang memiliki sifat pesimistis, gampang putus asa, dan mudah menyerah. Tidaklah baik memiliki sifat seperti itu. Sekecil apapun harapan yang ada kita haruslah percaya pada harapan tersebut, karena itulah yang memberikan semangat pada kita untuk dapat terus berlanjut pada apa yang ingin kita raih.

Berharap sebaiknya diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar harapan itu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun terlalu berharap lebih pun itu tidak baik, karena akan sangat mengecewakan ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tapi bukan berarti hidup berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak sesuai dengan keinginan, masih ada harapan-harapan lain.

Pengertian Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)

Pengertian Doa

Berdo’a adalah salah satu pedang bagi umat muslim, maka dari itu kita sebagai umat islam harus sering-seringlah berdo’a kepada Allah swt. karena Allah swt sangat senang sekali kepada hamba yang selalu berdo’a kepada-Nya. Bahkan kita di katakan sombong kalau tidak pernah berdo’a kepada-Nya. Maka dari itu kali ini saya akan mencoba menerangkan tentang Pengertian Do’a. Pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian Do’a menurut Bahasa dan juga menurut Syari’at.

Menurut Bahasa Do’a adalah meminta pertolongan kepada yang lebih tinggi (bisa diharpiahkan usia) dari kita, seperti contoh apabila kita meminta pertolongan kepada kakak kita untuk mengambilkan sesuatu barang itu di sebut sebagai do’a menurut bahasa. Berbeda dengan kita meminta pertolongan kepada yang lebih rendah (bisa di harpiahkan usia) dari kita maka itu di sebut Perintah. Seperti contoh kita menyuruh adik kita membawakan sesuatu barang itu di sebut Perintah bukan Do’a menurut bahasa.

Sedangkan Menurut Syari’at Do’a adalah memohon dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan apa-apa yang kita inginkan serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memadharatkan.

Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.

Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya

Jumat, 29 Mei 2015

Manusia dan Penderitaan



1.1 Latar Belakang
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk mengukursebarapa kuat iman kepadanya. Hidup di duniapun tidak selalu menderita, sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan kesenangan duniawi manusia akan melupakan batasan-batasan yang ada sehingga tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita. Penderitaan selalu datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan , jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa penderitaan akan datang menghampiri hidupnya. Manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan sesuai kepercayaan yang ia anut.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas :
1. Pengertian penderitaan .
2. Penyebab penderitaan .
3. Pengertian siksaan .
4. Siksaan yang bersifat psikis .

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Untuk memahami pengertian dari penderitaan .
2. Untuk mengetahui penyebab penderitaan
3. Untuk memahami pengertian dari siksaan .
4. Untuk mengetahui siksaan yang bersifat psikis dalam kehidupan manusia .
Bab 2 Pembahasan

2.1 Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan. Dalam surah Al Insyiqoq ayat 6 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan.” Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk mendapatkan kelangsungan hidupnya.
Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang ingin mengakhiri hidupnya.

2.2 Penderitaan & sebab-sebabnya
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadiderita. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Kesadaran itu baru timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita.
2. Penderitaan yang timbul akibat penyakit,siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit/siksaaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, & optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

2.3 Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan/jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah penderitaan. Didalam kitab suci diterangkan jenis & ancaman siksaaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain ayat 40 surah Al Ankabut menyatakan : “masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantara kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergerumuh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan kedalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.”
Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.

2.4 Siksaan yang bersifat psikis
1. Kebimbangan, dialami oleh seseorang apabila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang diambil. Bagi orag yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
2. Kesepian, dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampuradukan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa yang tempat tinggalnya ditempat yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami oleh seseorang. Kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin. Selain mencari kawan, seseorang juga perlu mencari kesibukan, khususnya yang bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
3. Ketakutan, merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang bersifat psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasakan ketakutan antara lain :
a. Claustrophobia&Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agorophpbia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

b. Gamang
Merupakan ketakutan seseorang berada ditempat yang tinggi.
c. Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap.
d. Kesakitan
Merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang dialami.
e. Kegagalan
Merupakan ketakutan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.

2.5 Kekalutan Mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
3. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
4. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social
5. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
6. Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

Tahap-tahap gangguan jiwa :
1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
4. Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
5. Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
6. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3. Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.

Proses- proses kekalutan mental :
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.

2.6 Penderitaan & Perjuangan
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.

2.7 Penderitaan, media massa & seniman
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.
2.8 Pengaruh Penderitaan Terhadap Kelangsungan Hidup Manusia
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai berikut :
a) Fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
b) Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis (kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
Terkadang kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
2.9 Contoh-contoh penderitaan dan penyebabnya
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut :
o Nasip buruk penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
o Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
o Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
o Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.

Kamis, 30 April 2015

Pandangan hidup umat katholik


Pandangan Hidup


Di dalam dunia yang semakin berkembang ini manusia dihadapkan pada “pertanyaan-pertanyaan tentang perkembangan dunia modern ini, tentang tempat dan peranan manusia di alam semesta, tentang arti usaha-usahanya baik secara perorangan mau-pun bersama-sama, dan akhirnya tentang tujuan terakhir dunia dan manusia ini” (GS 3). Kita berada di mana dan akan dibawa ke mana? Apakah masih ada tempat untuk saya? Adakah manusia ditakdirkan untuk ikut-ikutan saja, bahkan tanpa mengetahui tujuannya? Masih adakah rasa persaudaraan di antara manusia? Dunia adalah “panggung sejarah manusia, yang ditandai oleh kegiatan-kegiatannya, oleh kegagalan dan keberhasilannya, yang di-imani sebagai ciptaan Allah, yang jatuh dalam perbudakan setan, namun dibebaskan oleh Kristus” (GS 2). Dunia seperti itu mau dibangun ke arah mana?

Arti hidup berkaitan dengan arti dunia, dan manusia bersatu dengan alam semesta. Manusia bukan hanya penghuni dunia dan alam semesta. Manusia mengolahnya, hidup darinya, dan bertanggung jawab atasnya. Oleh Tuhan ia diberi kepercayaan untuk ikut “menciptakan” dunia, maka dunia harus senantiasa baru dan se-makin sesuai dengan tujuan hidup manusia. Dalam dunia macam ini Tuhan mempercayai manusia menentukan nasibnya sendiri.

Ternyata tidak dalam segala hal manusia bebas menangani nasib hidupnya sendiri. Maklumlah, aneka macam ikatan dan hubungan sudah menentukan corak hidupnya. Ia mempunyai hubungan dengan Tuhan, yang pasti memainkan peranan penting dalam hidupnya. Ia juga mempunyai hubungan dengan sesama manusia, secara individual atau bersama-sama dalam masyarakat. Ia juga terikat pada dunia material di sekitarnya. Akhirnya, ia pun mempunyai relasi dengan dirinya sendiri. Dalam hidup yang konkret manusia sering harus mengambil sikap terhadap seluruh latar belakang hidupnya : misalnya pendidikan dan pergaulan – yang telah membentuk kepribadiannya secara khusus. Jaringan relasi itulah yang dimaksudkan dengan kata kebudayaan.

Kebudayaan untuk sebagian besar ditentukan oleh sejarah, tetapi juga oleh alam dan lingkungan. Empat unsur berikut ini bisa dipandang sebagai empat pola atau poros kebudayaan.
Yang paling penting tentulah Tuhan atau – dengan istilah yang lebih “umum” – dunia transenden atau dunia “atas”. Melalui agama dan terutama melalui hati manusia, “dunia atas” itu memainkan peranan yang amat penting di “dunia bawah”.
Kebudayaan manusia terbentuk terutama karena kegiatan manusia, entah dalam zaman yang lampau entah sekarang ini, dan kegiatan itu menghubungkan manusia satu dengan manusia lain. Setiap orang karena pendidikan, ekonomi, politik, rekreasi, dan banyak hal lain lagi, terjalin dalam jaringan sosial lingkungan hidupnya.
Dengan sendirinya terang bahwa dalam proses membudaya itu dunia material atau kebendaan amat penting juga. Manusia sendiri bersifat material karena tubuhnya. Karena alasan itu ia mempunyai aneka kebutuhan material. Tanpa materi ia tidak dapat hidup dan bergerak sebagai manusia.
Akhirnya, ia masih terus-menerus berkonfrontasi dengan dirinya sendiri, sebab ia dilahirkan dan berkembang dalam ikatan kebudayaan itu. Ia sendiri menjadi bagian darinya. Ia terikat pada tanah, ia terikat pada adat, ia terikat pada alam pikiran dan agama orang sebangsanya, bahkan sering pada tradisi daerah tertentu.

Semua itu tentu bukan ikatan belenggu yang menghalang-halangi perkembangan pribadi. Namun demikian, tidak dapat disangkal pula bahwa ikatan itu ada dan sangat berpengaruh pada alam pikiran dan cara bertindak seseorang. Karena itu, situasi kebudayaan dengan segala segi dan unsurnya amat erat hubungannya dengan visi ataupandangan hidup. Pandangan hidup orang Indonesia tidak bisa dipikirkan, apalagi digambarkan, bila dilepaskan dari seluruh tradisi kebudayaan Indonesia. Karena iman dan agama juga tidak lepas dari kebudayaan dan pandangan hidup, orang beriman pun perlu menyadari sepenuhnya pengaruh kebudayaan itu.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam kebudayaan Indonesia erat sekali hubungan antara agama, masyarakat, dan alam. Bahkan kadang-kadang unsur-unsur itu kurang dibeda-bedakan dan dicampur-adukan begitu saja. Kebudayaan Indonesia memang sangat menekankan keseimbangan dan keselarasan antara semua faktor kehidupan, tetapi dalam mewujudkan pandangan menyeluruh itu masing-masing daerah mempunyai cara dan corak yang berbeda-beda. Misalnya, keseimbangan dalam arti kerukunan amat dipentingkan dalam kebudayaan Jawa, sedangkan di Sumatra Utara ikatan keluarga (marga) termasuk unsur pokok kebudayaan.

Kebudayaan daerah merupakan dasar dan sumber kebudayaan nasional. Karena perkembangan masyarakat, pergaulan antar suku dan pertemuan antar daerah menjadi semakin biasa. Kebudayaan berkembang terus dengan menerima dan mengolah aneka unsur kebudayaan dari kelompok atau suku yang lain. Bahkan juga kebudayaan dari luar negeri mempunyai pengaruh sangat besar. Khususnya pengaruh dari negara-negara Asia Timur dan dari daerah Arabia amat terasa. Begitu juga pengaruh dari Barat, baik dahulu maupun sekarang. Pengaruh itu terdapat dalam segala bidang kebudayaan, termasuk juga bidang agama.

Tidak dapat tidak, timbul pertanyaan mengenai inkulturasi agama-agama di Indonesia. Semua agama besar, tanpa kecuali, masuk ke dalam kebudayaan Indonesia melalui kebudayaan asing. Dengan demikian semua agama berhadapan dengan pertanyaan bagaimana mereka dapat tetap setia kepada asas-asas agama itu sendiri, tetapi sekaligus juga tidak menjauhkan orang Indonesia dari akar-akar kebudayaannya.

Dengan sendirinya, penganut-penganut agama mencoba mengungkapkan pokok-pokok agama dalam bahasa dan bentuk kebudayaan daerah mereka sendiri; masa dari zaman ke zaman agama yang satu dan sama itu mendapat bentuk dan ungkapan yang sedikit atau banyak berbeda, sesuai dengan keprihatinan zaman dan kebudayaan daerah. Inkulturasi semacam itu tidak jarang diusahakan dengan sadar dan sengaja. Semakin orang menjadi sadar akan kebudayaannya sendiri dan semakin jujur orang menghayati agamanya, semakin giat orang mencari bentuk-bentuk yang berakar di dalam kebudayaan daerah untuk menghayati agama dengan tepat. Dari tradisinya, agama membawa kepercayaan yang diyakini sebagai kebenaran di hadapan Tuhan; dalam kebudayaan, agama menjadi hidup dan manusiawi.

Lebih khusus lagi, perlu dipikirkan pengaruh pola sosio-budaya atas perwujudan nilai-nilai dasar dalam kehidupan bersama. Dalam hal ini terjadi ketegangan baik antara nilai-nilai kebudayaan daerah atau suku dan cita-cita pembangunan nasional, maupun antara nilai-nilai tradisional dan tuntutan baru. Dalam ketegangan itu perlu dipertanyakan, sejauh manakah kebudayaan tradisional dapat bertahan, serta bagaimanakah nilai-nilai dasar kehidupan manusia dapat diwujudkan? Pada taraf internasional, dengan gejala globalisasi, terjadilah perubahan nilai-nilai dasar yang amat mendalam, khususnya perihal perumusan dan pelaksanaannya. Perubahan itu menantang budaya-budaya setempat dan kebudayaan nasional untuk mencari bentuk-bentuk kehidupan yang baru. Di sini harus diakui, bahwa tidak setiap bentuk kehidupan tradisional cocok dengan tuntutan zaman, khususnya dalam hal perwujudan nilai-nilai dasar.

Konflik-konflik yang timbul dari tantangan baru ini tidak mudah diselesaikan. Dari pihak lain perlu disadari pula bahwa Injil dan iman Kristen juga tidak pernah datang dalam bentuk murni. Nilai-nilai rohani itu selalu sudah terwujudkan dalam bentuk kehidupan konkret, baik dalam hal agama, maupun dalam hal perwujudan iman, yaitu tingkah-laku yang bermoral Kristiani. Bentuk kehidupan itu pun harus berkembang dan mencari rupa baru, yang tidak jauh dari kebudayaan setempat, tetapi tetap dijiwai oleh semangat iman. Sumbangan agama dalam hal ini bukanlah program-program konkret tertentu, melainkan inspirasi untuk terus-menerus ikut mengusahakan pembaruan dan perkembangan budaya.

Dalam usaha itu manusia tidak pernah boleh menutup diri dalam hidupnya sendiri. Ia tidak boleh secara statis berpegang pada adat-kebiasaan, tetapi ia juga tidak dapat menceburkan diri ke dalam arus pembaruan dengan mengikuti arus saja. Ia tidak dapat menolak kewajibannya terhadap masyarakat. Dan ia juga sama sekali tidak dapat menutup diri terhadap panggilan Allah. Jadi, usaha pembangunan masyarakat dan pembaruan kebudayaan harus mengindahkan empat orientasi pola kehidupan sebagai berikut: Tuhan, masyarakat, dunia material, dan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, setiap manusia berhadapan dengan empat tugas pokok:

(1) membuka diri terhadap Yang Transenden,
(2) membangun solidaritas dengan sesama,
(3) mengolah dan memelihara dunia benda, alam semesta,
(4) dan dengan demikian membangun diri sendiri.

Tugas-tugas ini menyatu. Manusia hanya dapat membangun diri, kalau dalam kesatuan dengan sesama ia membangun lingkungan hidup bagi semua orang dalam keterbukaan terhadap Yang Transenden. Dengan mengembangkan masyarakat dan memelihara kekayaan alam serta keterbukaan terhadap Yang-Mengatasi-Hidup, ia memberi makna kepada hidupnya sendiri.

Usaha membebaskan manusia dari segala keterasingan, baik antara manusia dan sesama maupun terhadap dunia sekitarnya, merupakan tugas utama manusia dalam “membangun kembali dan memperkokoh persaudaraan segala manusia selaras dengan tujuan luhur manusia” (GS 2). Untuk itu manusia memang pertama-tama harus masuk ke dalam dirinya sendiri agar bisa menyadari kembali tujuan yang luhur itu.

Manusia juga harus berani keluar dari dirinya sendiri dan menerima manusia lain sebagai saudaranya. Ia tidak hanya harus percaya kepada dirinya sendiri dan kemampuannya, tetapi juga berani percaya kepada kemampuan orang lain dalam membangun dunia bersama. Hanya dengan menerima sesama sebagai saudara, manusia dapat membebaskan diri dari belenggu ketertutupannya. Penerimaan ini berarti kepercayaan kepada kebaikan dan kejujuran orang lain. Akan tetapi, bagaimana kebaikan itu bisa diandaikan untuk seluruh masyarakat, bahkan untuk seluruh umat manusia? Agar manusia dapat hidup sebagai saudara dalam masyarakat yang lebih luas daripada relasi-relasi antarpribadi, manusia memerlukan sejumlah kesepakatan. Kalau tidak tercapai kesepakatan, perlu ada suatu struktur hukum yang memberikan jaminan dan ruang gerak untuk semua yang ingin membangun hidup. Struktur hukum itu harus didasarkan pada pengakuan terhadap hak-hak manusia. Struktur itu juga harus menyediakan ruang bagi keanekaragaman pandangan hidup yang mencakup segala aspek dan kebutuhan.

Kamis, 26 Maret 2015

Imlek Budaya Cina

Budaya Imlek Cina


     Asal Muasal peringatan Tahun Baru Imlek ini pun mempunyai kisah tersendiri. Konon pada dahulu kala pada tepat setiap musim semi tiba di akhir musim dingin masyarakat sering diganggu binatang buas yang bernama Nian.
Binatang buas ini datang dari dasar lautan untuk memakan manusia. Masyarakat mengetahui bahwa Nian ini takut akan bunyi yang keras. Karena itu untuk mencegahnya datang, mereka memukul beduk, gong dan membakar bambu yang akan menimbulkan suara ledakan (terakhir ini telah diganti dengan petasan, setelah diketemukannya mesiu pada dinasti Sung).
Mulai saat itu setiap akhir musim dingin, masyarakat merayakan tahun baru imlek dengan membakar petasan dan memainkan barongsai untuk mengusir segala yang jahat dan menyambut datangnya musim semi.
Imlek secara tradisi telah diperingati oleh masyarakat Tionghoa seluruh dunia sejak ribuan tahun lalu. Dari buku kuno diketahui Imlek dirayakan di Tiongkok 4699 tahun yang lalu oleh raja pertama Huang Ti. Secara tradisi penyambutan Imlek diisi dengan aktivitas menjadi baru mulai dari mendandani rumah dan dirinya sendiri dengan pakaian dan semangat baru.
Yik Nien Fuk Se, Wan Siang Keng Sin artinya datangnya tahun baru mengubah segalanya menjadi baru.
Warga Tionghoa kini menghabiskan hari-harinya mempersiapkan Imlek dengan membuat aneka macam kue keranjang atau kue tar, membersihkan rumah dan tempat ibadah serta menyiapkan angpao. Sementara yang laki-laki akan membersihkan pekarangan atau mencat rumah.
Segala rangkaian prosesi perayaan Tahun Baru Imlek ini dimulai dengan suatu ritual yang dinamakan Cap Ji Gwee Jie Shie (tanggal 24 bulan ke-12 Imlek), yang jatuh pada hari Minggu, 11 Januari 2009.

     Pada permulaan hari itu, sesuai tradisi, orang Tionghoa menyalakan puluhan hio (dupa bergagang) berketinggian tiga meter di klenteng-klenteng. Bagi yang tidak mampu membeli itu, pelaksanaan sembahyang cukup dengan hio biasa, lilin kecil, minyak nabati, serta sesaji buah-buahan, kue serba manis, dan pembakaran hu (kertas merang bergambar kuda terbang).
Ritual ini juga sering disebut dengan Shang Sheng. Shang Sheng merupakan salah satu dari rangkaian ritual keagamaan pemeluk agama Khong Hu Cu, meski kemeriahannya tak semencolok pada Malam Tahun Baru Imlek, dan Cap Go Mee atau hari ke-15 Tahun Baru Imlek.
Rangkaian kegiatan menyambut tahun baru Imlek dimulai dengan sembahyang syukuran tutup tahun imlek 2558 atau Sam Sip Pu mulai 6 Februari mulai pagi hingga malam. Acara persembahyangan Tahun Baru sendiri, dimulai menjelang tengah malam hingga besok paginya.
Biasanya pada malam sebelum tahun baru atau Chu Si Ye, seluruh anggota keluarga harus kumpul bersama dan makan Thuan Yen Fan (makan malam sekeluarga). Jika ada keluarga yang tidak sempat atau berhalangan untuk pulang ke rumah, di meja akan disiapkan mangkok dan sepasang sumpit yang mewakili yang tidak sempat datang tadi.
Sayur yang disajikan cukup banyak dan mengandung arti tersendiri, seperti Kiau Choi yang melambangkan panjang umur, ayam rebus yang disajikan utuh melambangkan kemakmuran untuk keluarga. Sedangkan bakso ikan, bakso udang dan bakso daging melambangkan San Yuan atau tiga jabatan yaitu Cuang Yuen, Hue Yuen dan Cie Yuen. Tiga jabatan tersebut adalah jabatan yang sangat dihormati masyarakat Tionghoa pada jaman kekaisaran dahulu.
Juga ada Kiau Se atau pangsit yang bentuknya dibuat mirip dengan uang perak zaman dulu. Menurut kepercayaan, makan Kiau Se akan mendatangkan rejeki. Malahan sesuai tradisi di antara pangsit tersebut salah satunya akan diisi dengan koin. Bagi yang mendapatkan koin tersebut konon akan mendapatkan rejeki besar.

     Di meja juga disiapkan ikan yang dihias dan akan dimakan. Maknanya yaitu Nien nien yeu yi atau setiap tahun ada lebihnya. Ikan dingkis bertelur yang dikukus merupakan hidangan istimewa sebab diyakini dapat membawa keberuntungan di tahun baru.
Selain sajian-sajian itu yang menjadi tradisi di warga Tionghoa dalam menyambut Imlek adalah dengan menggunakan pakaian tidur berikut pakaian dalam yang masih baru. Maksudnya adalah untuk membuang kesialan tahun lalu. Pada malam tahun baru setelah berdoa dan makan malam, tidur dengan menggunakan pakaian tidur yang baru umumnya berwarna merah.
Pada hari pertama Sin Nien atau tahun baru, pertama yang akan dilakukan adalah sembahyang pada leluhur bagi yang ada altar di rumah. Bagi yang tidak punya altar, akan ke klenteng terdekat untuk sembahyang mengucapkan terima kasih atas lindungan Thien (Tuhan) sepanjang tahun. Setelah itu memberikan hormat kepada kedua orang tuanya, saling mengunjungi sanak keluarga dan kerabat dekat.
Selain itu bagi anak-anak muda mereka akan menyambut tahun baru dengan memasang petasan dan main barongsai yang mengandung arti mengusir segala yang jahat dan menyambut segala yang baik. Banyak pantangan yang tidak dilakukan pada hari tersebut. Seperti tidak menyapu dan tidak membuang sampah yang katanya akan mengusir rejeki keluar rumah.
Pantangan lainnya yaitu tidak boleh bertengkar atau mengeluarkan kata-kata fitnah dan tidak boleh memecahkan piring. Namun jika kebetulan secara tidak sengaja ada piring atau mangkok yang pecah, untuk penangkalnya harus cepat-cepat mengucapkan Sue sue Phing an yang artinya setiap tahun tetap selamat.
Pada hari kedua tahun baru adalah saatnya hue niang cia atau pulang ke rumah ibu. Hari ini bagi wanita yang sudah menikah akan pulang ke rumah ibunya dengan membawa Teng Lu yang merupakan bingkisan atau angpao (kantong merah kecil yang berisi uang) untuk ibu dan adik-adiknya. Secara tradisi Angpao atau Hung pau juga diberikan kepada anak-anak dan orang tua. Pada hari ketiga, mereka lebih banyak tinggal di rumah, tidak banyak melakukan perjalanan dan aktivitas.
Pada hari keempat adalah hari menyambut para dewa untuk kembali ke bumi. Konon menurut kepercayaan Dewa Dapur (Co Kun Kong) dan para dewa dari langit akan kembali ke Bumi. Pada hari kedatangan kembali para dewa-dewi itu, khususnya Dewa Dapur, akan disambut bunyi-bunyian antara lain dengan kentongan. Warga Tionghoa biasanya ke klenteng untuk Hi Fuk atau memohon kepada dewa untuk mendapatkan perlindungan dan rejeki. Sesaji yang dibawa biasanya berupa buah-buahan juga ciu cha (arak) dan teh.
Dihitung dari Shang Sheng, rangkaian persembahyangan menjelang dan sesudah Tahun Baru Imlek meliputi 21 hari. Bagi orang yang masih kental merayakannya secara lengkap, tiga pekan itu adalah saat-saat penuh makna bagi perawatan batin. Mereka berdoa, mawas diri, bersedekah, mohon pengampunan, berterima kasih kepada Thien (Tuhan), leluhur, orang tua dan orang-orang yang dituakan, dan mohon pertolongan kepada Tuhan dan para dewa agar sehat, selamat dan sejahtera di tahun yang baru.

     Kebiasaan merayakan Imlek memang tidak harus dilakukan dalam pesta atau perayaan yang berlebihan. Yang paling penting adalah pergi ke Vihara, berdoa menghaturkan kasih dan persembahan ke Tuhan dan leluhur. Juga tidak lupa bersedekah. Prinsip di sini yaitu adat dijalankan, soal pesta nomor dua.
Imlek 2560 dilambangkan dengan shio Kerbau dikhawatirkan kurang membawa keberuntungan. Orang tua mengatakan pada tahun kerbau menurut perhitungan nenek moyang, ada beberapa shio yang harus waspada. Beberapa shio akan mengalami ketidakberuntungan (qiong) pada tahun ini, sebut saja shio kerbau, kambing, anjing, dan naga adalah shio yang akan mengalami qiong besar, sementara shio ayam, babi, dan ular akan mengalami kesialan kecil.
Pada dasarnya shio apa pun pasti mengalami kendala, hanya ramalan itu ada untuk mengingatkan kita agar berhati-hati dan sabar. Karena itu, warga Tionghoa lebih mengutamakan sembahyang bersama keluarga. Terutama kalau masih ada orang tua, berkumpul di rumah orang tua minta maaf dan kemudian bersyukur dengan makan bersama


Filosofi dari kebudayaan Imlek

     Masayarakat Tionghoa memiliki berbagai macam adat istiadat atau festival yang merupakan suatu bentuk penggambaran kebiasaan sehari -hari, tradisi, dan mitos yang berkembang di masyarakat.
Pada awal mulanya berbagai macam perayaan mempunyai sejarahnya tersendiri yang kemudian mengalami perubahan karena pengaruh dari berbagai agama di sekeliling masyarakat Tionghoa.
Salah satu perayaan terpenting yang dilaksanakan setiap awal tahun sebagai wujud syukur atas segala rahmat yang diberikan Tuhan adalah perayaan Imlek atau “Sintjia” .
Pada dasarnya kata Imlek merupakan penanggalan yang berdasarkan perhitungan bulan (lunar) yang berasal dari dialek Hokkian Selatan, sehingga dapat dikatakan tahun baru Imlek berarti tahun baru menurut penanggalan bulan.
Hal ini juga dapat dilihat dari setiap ucapan selamat tahun baru seperti guo nian hao (selamat menjalani tahun baru), gon he xin xi (hormat bahagia menyambut tahun baru), gong xi fa cai (hormat bahagai berlimpah rezeki).
Penanggalan Imlek pertama kali dimulai pada 2637 SM pada masa pemerintahan Kaisar Oet Tee atau Huang Ti (2698 - 2598 SM).
Pada awalnya penanggalan Imlek disebut He Lek yaitu penanggalan berdasarkan pada penanggalan Dinasti He atau Hsia (2205 - 1766) yang penetapan tahun barunya jatuh pada musim semi.
Hal ini berubah pada pemerintahan Dinasti Cou atau Chin (1122 - 255 SM) tahun barunya jatuh pada musim dingin. Nabi Khongcu melihat bahwa tahun baru menurut penanggalan Cou tidak sesuai keadaan rakyat yang kekurangan karena musim dingin yang panjang. Oleh karena itu dia menetapkan kembali penggunaan penanggalan He.
Pada pemerintahan Kaisar Han Bu Tee (140 - 86 SM) dari Dinasti Han, Konghucu ditetapkan sebagai agama negara dan penanggalan He resmi dipakai. Untuk tahun pertamanya dihitung dari tahun kelahiran nabi Khongcu (551 SM).
Menurut kisah legenda Tiongha, disalah satu desa di Cina terdapat seekor hewan buas Nian (raksasa) berbadan besar yang menyerupai singa pemakan manusia yang datang dari pegunungan.
Nian biasanya muncul di akhir tahun untuk memakan apa saja yang ditemuinya, termasuk hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa.
Pada hari kemunculan Nian, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada setiap awal tahun untuk melindungi diri.
Mereka meyakini, dengan melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil panen.
Pada suatu ketika, ada penduduk yang melihat Nian tidak berani mendekati anak kecil yang sedang bermain petasan dengan mengenakan baju merah, Nian tersebut ketakutan dan berlari menuju hutan.
Setelah itu, penduduk desa percaya bahwa Nian takut dengan warna merah. Sehingga mulai saat itu, setiap memasuki tahun baru maka penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas merah di jendela dan pintu.
Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Tradisi tersebut kemudian berkembang menjadi moda perayaan Tahun Baru hingga sekarang.
Selanjutnya, sebagaimana lazimnya sebuah ritual yang dilakukan masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek juga dilengkapi dengan berbagai macam ‘sesajian’ yang sarat makna di baliknya. Pemilihan perlengkapan sesajian tidak berdasarkan keinginan sendiri masyarakatnya, melainkan melambangkan dunia serta nilai-nilai keagamaan.

Perlengkapan sesajian ini terdiri atas makanan dan benda -benda diantaranya:
Lumpia.

Lumpia dalam bahasa Mandarin disebut chun juan. Juan berarti gulungan dan chun berarti musim semi. Kehadiran lumpia mempunyai makna harapan, agar semua manusia dapat lebih meningkatkan rasa cinta kasih kepada sesama.
Interpretasi dari kata gulungan bahwa manusia di seluruh bumi ini bersatu tanpa memandang perbedaan seperti halnya gulungan tersebut.

Bakmi goreng, bihun, mie panjang umur.

Hidangan ini biasa disebut siu mi atau shou me yang artinya panjang umur. Hidangan melambangkan sebuah harapan agar para penganut Konghucu mendapat umur panjang sehingga lebih meningkatkan kebajikan kepada Thian.

Kue keranjang.

Kue ini dalam bahasa Mandarin disebut nian gao atau kue tahun baru. Kue keranjang dihidangkan dengan cara menyusun ke atas dengan mangkok merah di bagian atasnya.
Memiliki simbol agar di tahun baru berlimpah rezeki seperti halnya tumpukan kue keranjang tersebut.

Samsing.
Merupakan hidangan yang teridiri atas tiga jenis binatang yaitu babi, ayam dan ikan yang mewakili tiga alam yaitu darat, udara dan air. Samsing merupakan sebuah simbolisasi janji dan sumpah masyarakat penganut Tionghoa kepada Thian untuk segera memperbaiki kesalahan.

Tanghun.
Adalah hidangan berupa sup ikan atau sup daging. Kata hun selain berarti ikan juga berarti kegelapan. Makna hidangan tanghun adalah segala kegelapan atau nasib buruk di tahun lalu diharapkan hilang dan berganti dengan yang baik dan penuh keberuntungan pada tahun baru.


Lontong Capgome.

Sebenarnya lontong Capgome hanya ada di Indonesia dan tidak ditemukan di negeri Tiongkok. Munculnya makanan ini dalam setiap ritual perayaan Imlek melambangkan akulturasi budaya yang harmonis antara Indonesia dan Tionghoa. Dengan perayaan ini diharapkan kerukunan dan toleransi beragama tetap terjaga.

Pendapat Tokoh Tentang Perayaan Imlek
Oleh Pradita Devis Dukarno
Alumni Jurusan Sejarah FIB UGM, Penerima MAARIF Fellowship 2013.

Imlek, perayaan pergantian tahun etnis Tionghoa sebetulnya jauh sudah ada sebelum Indonesia lahir. Ketika negeri ini masih disebut Hindia Belanda, orang-orang Tionghoa sudah merayakan Imlek. Secara harafiah Imlek bermakna penanggalan bulan, yang berasal dari dialek Hokkian. Dalam perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa tidak hanya merayakan pergantian tahun tetapi juga melakukan peribadatan seperti sembahyang di depan meja abu disertai membakar dupa dan berdoa agar tahun depan lebih baik.

Dalam perjalanan sejarah, perayaan tahun baru etnis Tionghoa di Indonesia mengalami pasang-surut. Ketika masa Kolonial, di Batavia pergantian tahun Tionghoa dianggap sebagai tontonan yang ramai dikunjungi. Terlihat dari jumlah pengunjung yang datang di acara puncak atau disebut Cap Go Meh, biasanya pribumi di sekitar Batavia datang untuk melihat. Mereka ingin meyaksikan arak-arakan tarian liong, barongsai, warna-warni lampion serta kemeriahan kembang api, yang jarang mereka temui di dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, kemeriaahan acara Imlek terhenti ketika masa Orde Baru. Pemerintah menetapkan Instruksi Presiden No. 14/1967 yang isinya membatasi agama dan kebudayaan etnis Tionghoa, termasuk juga perayaan Imlek (Yosep Adi Prasetyo, Jurnal Maarif, 7, 2012). Penyebabnya, karena orang Tionghoa diduga terlibat peristiwa G30S. Kegiatan keagamaan dan kebudayaan hanya dilakukan ditempat tertutup dan terbatas untuk orang Tionghoa. Akibatnya, generasi Indonesia yang lahir di masa Orde Baru, khususnya non-Tionghoa tidak mengenal perayaan Imlek.
Sejak ditetapkan sebagai hari libur Nasional (2002) oleh Presidan Abdurrachman Wahid, perayaan Imlek yang dilakukan oleh etnis Tionghoa resmi diakui oleh Negara. Selama masa Orde Baru mereka merayakan Imlek sembunyi-sembunyi dan dalam keadaan sunyi. Kini, perayaan Imlek dapat kita lihat dalam tempat umum, bahkan diapresiasi oleh media televisi dan cetak.

Melalui Imlek kita melihat proses keindonesiaan dibentuk. Sama dengan budaya etnis lain seperti keturunan Arab, Bugis, Melayu, Jawa, dan Bali, yang menjadi bagian bangsa Indonesia. Keragaman suku, etnis, agama, dan budaya, tidak hanya kita terima sebagai kekayaan bangsa, justru itu yang merawat keindonesiaan. Setiap kebudayaan memiliki unsur dinamis, selalu ada perubahan dan kesinambungan dalam menjawab tantangan jaman (AA GN Ari Dwipayana, 2010).

Integrasi tidak dimaknai seperti asimilasi, kelompok minoritas harus dipaksa menyerap budaya dari masyarakat mayoritas. Kebijakan ini pernah dilakukan di masa pemerintahan Soekarno, nama orang-orang Tionghoa harus diganti sesuai dengan nama orang Indonesia asli dan status kewarganegaraan. (Ong Hok Ham, 2005). Integrasi disini artinya menerima, merawat, dan ikut memberikan perlindungan terhadap perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

sumber:
http://sindhunataprayoga.blogspot.com/2013/05/ritual-imlek-budaya-cina.html
http://maarifinstitute.org/id/opini/98/imlek-dan-ikhtiar-merawat-keindonesiaan#.VRPDq1Ofe7c

Rabu, 18 Maret 2015

Cara Mudah Dapatkan Dollar dari Whaff dengan HP Android

Mencari uang/dollar lewat HP Android memang kedengarannya kurang masuk akal bagi orang awam seperti ane, tapi pada kenyataanya bisa loh. Hanya dengan meng instal apk Whaff sobat bisa mendapatkan dollar. Caranya gimana kok instal apk Whaff dapat dollar?? Caranya setelah sobat instal apk Whaff sobat tinggal menginstal apk yang tersedia di apk Whaff, cuma instal apk dari Whaff sobat langsung di bayar dengan dollar. Mudah banget kan. Oh iya, apabila sobat instal apk lewat Whaff sobat akan mendapatkan 0,2$ atau setara 2.500 rupiah hanya untuk instal satu apk saja. Bayangkan kalo sobat Instal lebih dari 40 apk, berapa banyak dollar yang akan sobat dapatkan. Lumayan banget.
Langkah-Langkahnya :
  1. Download dan instal dulu apk Whaff lewat google play 
  2. Kemudian setelah itu, sobat akan di minta untuk log in dan log in pake facebook aja biar cepat
  3. Setelah log in sobat akan di minta invite pin, masukan pin AX90247 agar sobat langsung dapat 0,3$ atau setara 3.600 rupiah
  4. Kemudian instal apk yang tersedia di bagian Premium Picks dan setelah selesai instal apk sobat akan langsung mendapatkan dollar. Ini dollar saya dari Whaff
Simple banget bukan, ayu sobat yang punya HP Android buruan Instal apk Whaff dan dapatkan dollarnya. Dengan begitu sobat bisa mendapatkan pasif income dari Whaff dan HP Android sobat bisa lebih bermanfaat lagi buat cari uang dan pasti uang sobat akan di bayarkan. Bukan Hoax atau tipu-tipu sob, nanti kalo saya sudah payout dari Whaff ane kasi SS nya di mari.

Untuk cara Payout whaff menggunakan paypal caranya sebagai berikut : Masuk ke aplikasi whaff lalu pilih menu browse lalu pilih exchange. Scroll ke bawah pilih Paypal. Masukan jumlah payout dan e-mail Paypal. Selanjutnya klik Payout. Proses payout akan terkirim dalam waktu 1-3 hari  . Pengalaman pribadi saya tidak sampai 24 jam sudah terkirim, kecuali hari libur.
Buat yang belum yakin whaff tidak membayar. Ini kami kasih Bukti pembayaran whaff rewards melalui Paypal